Minggu, 09 November 2008

"ABOUT PRODUCT 01"

MAU CARI MAKANAN KHAS PALEMBANG ?
Maka anda datang ke tempat yang tepat... ^^

THE LITTLE SUGAR ENTREPRENEUR adalah Penyedia Makanan khas Palembang. Dengan Berbagai Macam Pilihan antara Lain: Pempek Palembang, Tekwan, Kerupuk/Kemplang Palembang..pilihan yang tepat buat Anda Semua Karena di jamin paling Murah, Enak, Kualitas Terjamin, Halal.

Jadi…. Kalau mau cari Makanan khas Palembang untuk dikonsumsi ataupun untuk dijual lagi, tempat kami: THE LITTLE SUGAR adalah pilihan yang paling tepat dan terbaik. Terima kasih kepada seluruh pelanggan yang telah percaya pada kami untuk menu special Anda.

Made By : The Little Sugar Entrepreneur
E-mail : thelittle.sugar@yahoo.co.id
thelittlesugar.team@gmail.com
Personal Blogs: http://thelittlesugarentrepreneur.blogspot.com




Kamis, 23 Oktober 2008

"ABOUT PRODUCT"

MAU CARI COKLAT ?
Maka anda datang ke tempat yang tepat... ^^

SWEET LOVELY CHOCOLATE adalah produk coklat pilihan yang di jamin paling Murah, Enak, Kualitas Terjamin, Halal.

Rasa dan Kualitas Coklat kami terjamin, sehingga setelah makan, konsumen baik dewasa, dan terutama anak-anak tidak akan sakit tenggorokan karena coklatnya terbuat dari bahan-bahan pilihan yang terbaik dan sama sekali tidak mengandung bahan-bahan yang membahayakan kesehatan. Soal Harga…. Dijamin TERMURAH DEH !!! sehingga sangat cocok untuk souvenir, hadiah ataupun untuk dijual lagi.

Jadi…. Kalau mau cari coklat untuk souvenir pernikahan, undangan, kartu ucapan, goody bag, promosi ataupun untuk dijual lagi, tempat kami: SWEET LOVELY CHOCOLATEadalah pilihan yang paling tepat dan terbaik. Terima kasih kepada seluruh pelanggan yang telah percaya pada kami untuk acara-acara special Anda.

Made By : The Little Sugar Entrepreneur
E-mail : thelittle.sugar@yahoo.co.id
thelittlesugar.team@gmail.com
Personal Blogs: http://thelittlesugarentrepreneur.blogspot.com


Sabtu, 20 September 2008

10 Langkah Menjadi Entrepreneur


"10 Langkah Menjadi Entrepreneur"

1. Mulailah dengan sebuah mimpi
2. Yakin dengan usaha kita
3. Belajar dari orang yang telah berpengalaman
4. Berani mengambil resiko
5. Percaya pada diri sendiri
6. Perbanyak relasi dan teman
7. Bekerja keras
8. Berkumpul dengan orang yang punya cita2 yang sama
9. Berani bertindak dan Berbuat
10. Just Do it Now (lakukan sekarang juga)

sumber dari berbagai sumber

Disalin kembali Oleh : The Little Sugar Entrepreneur
E-mail: thelittle.sugar@yahoo.co.id
thelittlesugar.team@gmail.com
Personal Blogs: http://thelittlesugarentrepreneur.blogspot.com

Tetap Semangat Berbisnis Internet di Bulan Puasa



"Tetap Semangat Berbisnis Internet di Bulan Puasa"

Apa kabar anda hari ini? Semoga selalu sehat dan makin sejahtera.

Bila tak ada perubahan, mulai besok kita akan mulai memasuki bulan Ramadan. Dan bagi umat muslim akan mulai menjalankan ibadah puasa. Sebuah momentum yang tepat untuk meningkatkan ibadah sambil tetap bersemangat menjalankan bisnis internet.

Tapi kadang, ada kalanya saat bulan puasa kita terasa seperti kurang bersemangat. Kondisi tubuh yang tidak seperti biasanya bisa jadi sebagai penyebabnya. Kita serasa lebih suka bermalas-malasan mengikuti kata hati untuk menjalani aktivitas secara apa adanya. Saya harap hal itu tak terjadi pada kita semua.

Mengenai semangat berbisnis internet, hal itu sebetulnya tergantung diri kita. Memang ada kalanya kita jadi ikut bersemangat saat mendengar kisah sukses yang diraih para pebisnis internet. Kita bisa sangat terinspirasi dengan pencapaian sukses yang diraih orang lain. Tapi yang lebih utama sebetulnya motivasi dari dalam diri kita sendiri.

Di situlah peran pikiran kita menjadi penting. Pikiran kita menjadi aset penting untuk sukses berbisnis internet. Satu hal yang saya amati dari perjalanan bisnis para pebisnis internet sukses adalah kekuatan untuk tetap bertahan dalam kondisi apapun. Tetap bersemangat dan produktif dalam segala situasi. Dan menekuni bisnis internet dengan sepenuh hati.

Bagi yang baru berniat terjun ke bisnis internet, mungkin hal ini terasa sulit. Bagaimana mungkin menekuni bidang yang baru dikenal? Mungkin begitu pertanyaan yang muncul. Di sanalah saat awal berniat memulai biasanya terjadi “pertempuran” dalam diri untuk maju atau tidak berbisnis internet.

Kemudian bila belum juga bisa memutuskan, mungkin kita mulai minta saran orang-orang di sekeliling kita. Mungkin ada yang mendukung tapi mungkin banyak juga yang menghalangi. Di situlah keberanian kita untuk memutuskan menjadi penting. Apakah kita tetap ingin dalam kondisi seperti saat ini atau mulai BERTINDAK melakukan perubahan menjadi lebih baik demi menuju kehidupan seperti yang diinginkan. Jawabannya sepenuhnya ada pada diri kita sendiri.

Sedang bagi yang sudah berbisnis internet, dalam perjalanan bisnis pastilah menemui berbagai tantangan. Seperti traffic yang mungkin masih pas-pasan atau penghasilan yang mungkin belum stabil, dan beragam jenis tantangan lainnya. Itulah yang menjadi ujian bagi diri kita untuk sukses berbisnis internet. Kesabaran dan ketekunan kita untuk menghadapi setiap tantangan itu menjadi kuncinya.

Seperti halnya saat kita yakin dengan ibadah puasa yang kita jalani. Menjalani hari demi hari dengan penuh kesabaran. Menahan diri dari berbagai godaan. Bahwa nantinya akan ada kemenangan besar di penghujung bulan. Kita yakin betul bahwa apa yang kini kita lakukan pasti ada buahnya nanti.

Selamat memasuki bulan Ramadan dan selamat menunaikan puasa bagi yang menjalankannya…

Made By : The Little Sugar Entrepreneur
E-mail : thelittle.sugar@yahoo.co.id
thelittlesugar.team@gmail.com
Personal Blogs: http://thelittlesugarentrepreneur.blogspot.com

Apakah kamu adalah seorang Pengusaha/Entrepreneur


"Apakah kamu adalah seorang Pengusaha/Entrepreneur?"
Kamu ingin mengawali pekerjaanmu sendiri dari rumah, adalah sesuatu hal yang sangat mungkin. Tapi tentunya tidak mudah untuk mengawalinya sebagai pengusaha. Bisa kamu pilih beberapa hal bisnis, melakukan penjualan langsung secara multi-marketing (MLM), menjual produkmu sendiri secara online (Internet), atau menjadi pelatih bisnis untuk orang lain…, kamu harus lakukan beberapa pengujian kemampuan diri agar tak terjatuh nantinya.

Secara alami, tidak ada garansi bahwa kamu dapat melakukan rencanamu ini. Sebagai pengusaha, harus bisa mengasumsikan semua risiko dari bisnis barumu. Tapi kalau kamu merencanakan secara baik untuk menyampaikan produk atau jasa, kamu bisa membuat impianmu akan menjadi kenyataan.

Kamu harus mengetahui kekuatanmu dan secara mental memvalidasi kemampuanmu. Sebagai contoh, kalau kamu berada dalam penjualan langsung dan kamu harus pandai dalam penjualan melalui telpon, selalu merawat hubungan dengan relasi/klien secara baik dan berkesinambungan.

Tentunya, kamu juga harus menyadari akan kelemahanmu. Mungkin kamu ahli dalam menjual tetapi lemah dalam merekrut tenaga pembantu penjualan (downline) – seperti di multi-marketing. Ketahui apa kelemahanmu dan menyelesaikan secara bertahap bagaimana mencari solusinya, dan memperoleh seseorang untuk melakukan fungsi itu. Solusi selalu ada dan seorang pengusaha bisa mengatasi masalah mereka.

Maka mantaplah untuk menjadi pengusaha dan jangan menunda-nunda bila mengharapkan kesuksesan.

Kamu akan mempunyai relasi dengan banyak kepribadian yang berbeda. Kamu harus bisa menyesuaikan diri secara baik dengan mereka. Kamu harus berkomunikasi dengan pelanggan, mungkin penjual dan profesional lain seperti bankir, jaksa dan akuntan. Kalau kamu memerlukan bantuan belajar terhadap kesepakatan dengan para relasi barumu, barangkali jasa pelatihan dapat menolong untuk mempelajari bagaimana caranya menghadapinya.

Gerutuan pelanggan pasti akan terjadi tetapi itu bukan masalah, kamu harus berani menghadapi dan mengetahui caranya untuk membuat kesepakatan dengan bijaksana dengan seseorang melakukan komplain atau protes terhadap produk atau jasamu.
Pelajari bagaimana melakukan kesepakatan secara baik dengan orang lain yang sedang bermasalah, dan pelajari bagaimana caranya menghadapi dan menangani mereka secara baik. Niscaya kamu akan memperoleh sukses sebagai pengusaha dan mencapai apa yang kamu inginkan.

Semoga berhasil…!

Made By : The Little Sugar Entrepreneur
E-mail : thelittle.sugar@yahoo.co.id
thelittlesugar.team@gmail.com
Personal Blogs: http://thelittlesugarentrepreneur.blogspot.com

Benang Merah Antara Blogger, Internet Marketer dan E-Commerce Entrepreneur


"Benang Merah Antara Blogger, Internet Marketer dan E-Commerce Entrepreneur"

Membaca tulisannya mbak jennie S. Bev yang mencoba klarifikasi perbedaan internet marketer vs e-commerce entreprenur, saya jadi tertarik untuk mengulas lebih luas lagi profesi-profesi yang berkaitan dengan itu.

Ini hanya sekadar tulisan lepas gaya blogger yang bukan mahasiswa doktoral dengan tesis mengenai e-commerce seperti mbak Jennie.

Saya tertarik untuk mengulasnya dengan melihat pada fenomena bloging beberapa tahun terahir. Namun sebelum menarik benang merahnya, saya ingin melihat lebih luas kelompok-kelompok manusia yang terlibat dalam dunia cyber internet selain internet marketer dan e-commerce entrepreneur.

Seperti halnya di dunia nyata ada beberapa kelompok dalam komunitas internet bisa dibedakan dari yang mereka lakukan.

Pertama adalah para pengguna umum, seperti masyarakat umum dalam dunia nyata. Mereka adalah konsumen dan peselancar/ turis online yang mencari informasi dan hal lain yang bisa di dapat dari internet.

Kedua adalah para profesional internet yang bekerja dengan media internet, baik secara pribadi sebagai freelancer atau bekerja pada perusahaan-perusahaan berbasis/ memanfaatkan internet dalam aktifitas bisnisnya. Termasuk di dalamnya adalah para pemasar internet(internet marketer) .

Ketiga adalah para pengusahan online (e-commerce entrepreneur) yang seperti halnya para pengusaha pada dunia nyata. Mereka membangun bisnisnya di internet tidak hanya sebagai alat pemasaran akan tetapi basis perusahaan-perusahaan yang mereka dirikan memang menggunakan Inernet sebagai sarana untuk hamprir seluruh kegiatan bisnisnya.

Terus Yang keempat adalah blogger dan media pemberitaan online lainnya. Mereka bertindak seperti pers dalam dunia nyata, namun pengaruhnya jauh lebih luas lagi di dunia cyber ini. Hal yang menarik adalah orang-orang di belakang blog yang biasa di sebut para blogger, mereka bisa menjadi siapa saja di internet, mulai pengguna biasa, profesional internet, pemasar internet ataupun juga pengusaha online.

Dari keempat kelompok tadi membetuk sebuah komunitas besar di dunia maya yang saling mengisi satu sama lainnya. Sekali lagi seperti pada dunia nyata, semua komponen saling berkaitan dan tidak bisa di hilangkan salah satupun. Bayangkan saja jika salah satu dari keempat komponen tadi dihilangkan… mungkin nilai internet tidak akan sedahsyat saat ini.

Seperti yang dibahas pada blognya mbak Jenny, beliau berusaha mengklarifikasi perbedaan antara pemasar online dan pengusaha online dengan segala definisi dan referensinya sebagai seorang pakar e-commerce. Pada dasarnya saya setuju dan mengerti dengan klarifikasi tersebut. Karena seperti pada kelompok-kelompok pengguna internet tadi, jelas para pemasar internet adalah bagian dari para profesional yang bekerja dengan media internet. Sedangkan para pengusaha internet berdiri sendiri sebagai entitas tersendiri dalam komunitas maya.

Namun yang perlu digarisbawahi disini adalah seseorang yang terlibat dalam dunia maya internet bisa berada pada lebih dari satu kelompok di atas. Seperti halnya seorang blogger yang bisa jadi bagian dari keempat kelompok tadi. Begitu pula seorang pemasar internet bisa jadi dia adalah seorang pengusaha online juga, atau sebaliknya.

Hal yang penting untuk di catat adalah mungkin memang banyak sekali orang yang masih salah pemahaman tentang profesi internet marketer dan pengusaha online. Apakah anda seorang webmaster atau blogger yang mendapatkan penghasilan dari program-program ppc, pps, ppl atau referal? ataukah anda seorang yang membagun perusahaan online, menciptakan nilai di dalamnya kemudian mengungkitnya menjadi sebuah aset online yang bernilai jutaan dolar?

Siapapun anda, setidaknya anda bisa bisa memberi manfaat kepada komunitas tempat anda berada itu (dalam hal ini internet) karena mereka yang paling tinggi nilainya adalah mereka yang paling berguna untuk sekelilingnya.

Made By :The Little Sugar Entrepreneur
E-mail : thelittle.sugar@yahoo.co.id
thelittlesugar.team@gmail.com
Personal Blogs: http://thelittlesugarentrepreneur.blogspot.com

Entrepreneur VS Karyawan


"Entrepreneur VS Karyawan
"
Dilihat dari judulnya mungkin terlihat agak aneh, tapi inilah sebenarnya realita yang harus diterima. Pernahkah kita berpikir mengapa para entrepreneur lebih sukses daripada karyawan. padahal dilihat dari skill, mereka kalah dibandingkan dengan karyawan yang lulusan sarjana, doktor, bahkan sampai profesor. mungkin kita mengira bahwa mereka banyak uanglah, dapat warisanlah, atau ketiban rejekilah dan berbagai macam alasan lainnya. padahal kalau kita tilik ke belakang banyak para entrepreneur yang sukses berawal dari nol alias gak punya apa2.
contoh : om bob sadino, purdie E Candra (suhu saya), Aa Gym, Andri Wongso, dll
contoh luar : Bill gates, Michael dell, Kolonel sanders, soijiro honda dll.
satu pertanyaan kenapa mereka semua sukses?
jawabannya simple karena kepepet. he .. hee just kidding tapi 40% ada yang bener.
karena satu yang mereka yakini mereka punya impian. dan mereka tahu dengan impian dan keyakinan yang mereka miliki pasti suatu saat akan terwujud.

gak ada di dunia ini yang menyatakan orang terkaya di dunia adalah menjadi karyawan. itu adalah bullshit alias omong kosong eh ada kalo karyawannya korupsi semua he.. hee..
pernahkah kita berpikir mengapa para pejabat2 pemerintah banyak yang melakukan korupsi:
padahal kalo kita lihat gaji mereka jauh lebih besar dibandingkan dengan karyawan lainnya. satu jawaban yang pasti karena mereka butuh uang lebih. karena jika melihat jaman sekarang gaya hidup yang semakin glamor, mengharuskan mereka mengikuti perubahan jaman yang makin hari kian menggila. mereka tidak lebih seorang karyawan yang hanya mendapat kesempatan menikmati jabatan yang lebih baik dan enak.

padahal secara prinsip jika kita menjadi karyawan ya intinya harus nerima (nerimo jare wong jowo). gak usah neko2 memang itulah kodrat jadi karyawan. betapapun tingginya gaji karyawan mereka tidak akan pernah merasa cukup dengan gaji tersebut, selalu saja menginginkan lebih. padahal kebutuhan hidup kian meningkat dan gaji mereka tetap.

alasan lain mengapa entrepreneur lebih sukses, karena mereka lebih jeli dalam melihat peluang dan kesempatan. disamping itu banyak orang yang berebut menjadi karyawan daripada menjadi entrepreneur. lahan kerjaan semakin sedikit yang ngelamar ratusan bahkan ribuan. karena itulah mengapa banyak pengangguran di negeri ini. yah maklum itulah mental2 pecundang sejati (kaya lagunya dygta). yang selalu merasa takut akan kehilangan segalanya, gak punya uang dan lain sebagainya. akhir2nya jalan sesat dan hitam yang mereka tempuh karena jalan yang halal sudah kehabisan.

padahal kalo kita lihat, junjungan kita Nabi Muhammad SAW, merupakan seorang entrepreneur juga. mengapa beliau memilih menjadi seorang entrepreneur daripada karyawan. karena dengan menjadi entrepreneur ada suatu sifat2 yang tidak akan dapat dilihat dan dirasakan oleh orang2 yang berkeinginan menjadi karyawan. diantaranya :
1.Membantu orang dan banyak amal : dengan menjadi karyawan dia akan memikirkan dirinya sendiri, lain halnya jika menjadi entrepreneur dia akan dapat membantu orang lain disekitarnya dengan memberinya pekerjaan.
2.Menjalin habblumminannas : menjaga hubungan dengan sesama manusia. dan menjalin tali silaturahmi. hadist meriwayatkan apabila kita menjalin tali silaturahmi maka akan dipanjangkan umurnya dan dilancarkan rejekinya.

sebuah riwayat menyebutkan 9 dari 10 pintu rejeki berasal dari perniagaan atau perdagangan. itulah mengapa para entrepreneur atau pengusaha lebih sukses dibandingkan dengan karyawan karena 1 pintu rejeki yang selama ini diperebutkan oleh orang2 seperti karyawan, PNS,dan lain sebagainya. sehingga banyak orang yang tidak melihat dari peluang yang berada pada 9 pintu rejeki yang lain. karena apa? mereka takut untuk mencoba dengan berbagai alasan gak punya modal-lah, takut bangkrut-lah, nanti gak untung-lah dan berbagai alasan lainnya yang menyebabkan dia tidak berani untuk mencoba. padahal modal utama untuk menjadi seorang entrepreneur adalah keberanian.

memang pada awalnya akan terasa berat tapi lama kelamaan akan terbiasa dan menjadikan mental kita menjadi lebih kuat.

pernahkah kita pernah memikirkan pepatah “tuntutlah ilmu sampai ke negeri cina” sebenarnya yang kita cari bukan ke negeri cinanya tapi cara berpikir orang cina tentang cara mereka berdagang. kita lihat saja adakah orang cina yang menjadi karyawan? gak ada (kecuali beberapa orang yang bekerja di negerinya sendiri). padahal kalo kita jalan2 ke pertokoan mataram (semarang) semua pemilik tokonya berasal dari keturunan tionghua (cina) dan yang menjadi karyawannya adalah orang jawa:) .

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
intermezzo...
ada pepatah kuno yang menyatakan :
kalo anda ingin terkenal dan dikenal jadilah artis
kalo anda ingin sebagai pencatat sejarah jadilah wartawan.
kalo anda ingin sukses jadilah entrepreneur (pengusaha)
kalo anda ingin punya istri cantik dan banyak jadilah pengusaha juga he.. hee just joke. tapi bisa jadi:)

Beranikah anda menjadi Entrepreneur ?
Jika ya kenapa ga keluar kerja aja sekarang :) salam SukseS The Little Sugar < ---->
It’s Never Too Late to Believe In Your Dream

Made By :The Little Sugar Entrepreneur
E-mail : thelittle.sugar@yahoo.co.id
thelittlesugar.team@gmail.com
Personal Blogs: http://thelittlesugarentrepreneur.blogspot.com

Menyiapkan Produk Unggulan Tahun 2030



"Menyiapkan Produk Unggulan Tahun 2030"
Membayangkan Indonesia tahun 2030, masih ada sejumput harapan yang mengemuka dalam Diskusi ”Sewindu Reformasi Mencari Visi Indonesia 2030”. Produk-produk unggulan Indonesia yang kompetitif di masa depan diharapkan dapat diperoleh melalui pembenahan strategi perekonomian menjadi lebih terarah dan konsisten.
Dengan sekitar 55 persen dari 106 juta jiwa angkatan kerja yang berpendidikan sebatas sekolah dasar, Indonesia kini masih mengandalkan produk bernilai tambah rendah dari industri padat karya dengan teknologi yang relatif tidak kompleks. Industri makanan, minuman, dan tembakau, industri tekstil, pakaian jadi, kulit, dan sepatu, serta industri kayu menjadi ujung tombak ekspor manufaktur.
Industri padat karya telah berjasa dan memang masih dibutuhkan untuk mengangkat jutaan orang dari kemiskinan absolut. Akan tetapi, secara alamiah Indonesia tidak dapat terus mengandalkan produk-produk tersebut.
Saat ini Malaysia, Filipina, dan Thailand telah merambah pasar dunia melalui kinerja industri untuk menghasilkan produk-produk bernilai tambah tinggi dengan tingkat teknologi lebih kompleks. Singapura dan Korea Selatan bahkan giat mengembangkan teknologi informasi dan perancangan produk.
Sementara itu, industri padat karya Indonesia juga makin sulit bersaing karena biaya produksi yang secara artifisial terlalu tinggi. Biaya produksi tidak meningkat sejalan dengan tingkat produktivitas. Kenaikan biaya produksi antara lain justru didorong beban tambahan akibat pola-pola ekonomi biaya tinggi.
Kontribusi sektor manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia memang berkembang dari sekitar tujuh persen pada tahun 1970 menjadi 28 persen pada tahun 2005. Di sisi lain, peranan sektor pertanian terhadap PDB turun dari sekitar 34 persen pada tahun 1970 menjadi sekitar 15 persen tahun 2005.
Kontribusi sejumlah sektor lain, termasuk sektor jasa, bertumbuh dari 28 persen tahun 1970 menjadi 58 persen tahun 2005. Perubahan struktur perekonomian dari pertanian ke sektor manufaktur dan jasa sepintas memang mengesankan, tetapi jika diamati lebih jauh, terbukti mandek pada produk-produk berteknologi rendah dari industri padat karya.
Hasil studi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan United Nations Support Facility for Indonesia Recovery (2002) menunjukkan produktivitas total faktor produksi Indonesia hanya tumbuh 0,7 persen selama periode 1970-1996. Pada periode yang sama, produktivitas di Malaysia, Thailand, Korea, dan Taiwan tumbuh masing-masing 0,9 persen, 1,8 persen, 1,5 persen, dan 2,0 persen.
Hal ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak didorong oleh akumulasi faktor produksi terutama investasi, dibandingkan dengan perkembangan teknologi. Upaya peningkatan produk (upgrading) melalui pemanfaatan teknologi untuk pengembangan produk, perbaikan kualitas, dan pengemasan produk sampai saat ini belum menjadi tren industri.
Sumber daya terbarukan
Sejumlah panelis dalam diskusi ini berpendapat, Indonesia mempunyai keunggulan pada industri berbasis sumber daya alam dan industri permesinan padat karya di masa mendatang. Sumber daya alam yang dapat diandalkan tentulah jenis sumber daya yang terbarukan, termasuk pertanian dan kehutanan di dalamnya.
Dengan luasan 40.000 kilometer area keliling khatulistiwa berada di Indonesia, negeri ini mempunyai lahan pertanian tropis terluas di dunia. Indonesia juga menjadi negara kepulauan terluas di dunia dengan 5,8 juta kilometer persegi atau 75 persen wilayahnya merupakan perairan laut.
Sampai saat ini sekitar 49 persen dari angkatan kerja Indonesia bekerja di sektor pertanian. Ironisnya, sekitar 60 persen dari masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan adalah petani.
Selain potensi produksi dengan luasnya kawasan produktif, Indonesia sekaligus merupakan pasar amat besar bagi produk pangan. Populasi penduduk saat ini mencapai 220 juta jiwa dan diperkirakan dapat berlipat hingga 400 juta jiwa pada tahun 2035.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan, Indonesia saat ini menjadi importir beras, kedelai, susu, garam, buah-buahan, dan beragam produk pertanian lainnya.
Beberapa panelis menyatakan keprihatinan karena Indonesia belum berorientasi menjadi bangsa mandiri di sektor pertanian sampai hari ini. Ketiadaan orientasi tampak ketika tuntutan peningkatan kebutuhan selalu dijawab pemerintah dengan peningkatan impor, bukan dengan meningkatkan produksi di dalam negeri. Potensi pertanian juga tidak berkembang karena tak didukung beragam kebijakan negara.
Begitu pun, pada tahun 2030, Indonesia diharapkan bukan saja sudah mampu berswasembada, tetapi juga dapat menjadi negara eksportir produk-produk pertanian tropis utama di dunia. Ekspor produk pertanian sudah harus berupa produk jadi, bukan lagi bahan baku atau barang setengah jadi.
Peningkatan volume dan kualitas produk-produk pertanian tidak dapat ditunda. Tanpa peningkatan kualitas produk, Indonesia hanya akan dibanjiri produk-produk impor pangan. Akibatnya, pada pasar dalam negeri pun, produk pertanian Indonesia tidak akan dapat bersaing.
Teknologi dan diferensiasi
Di masa depan, sektor pertanian dan industri manufaktur yang mengolah hasil pertanian diyakini perlu makin erat terjalin dalam rantai produksi. Untuk mempertahankan daya saing produk yang dihasilkan, sektor manufaktur tak terhindarkan akan menjadi lebih padat modal dan padat teknologi.
Produk-produk yang dihasilkan juga lebih terdiferensiasi. Saat ini hampir semua perusahaan otomotif melakukan outsourcing untuk pengerjaan sebagian besar komponennya. Semua perusahaan yang terlibat dalam rantai produksi tentu mengikuti standar ketat berkaitan dengan kualitas dan pengiriman produk.
Pada tahun 2030 produk yang dihasilkan industri padat karya seperti garmen pun diprediksi berkembang ke arah diferensiasi berdasarkan siklus selera konsumen. Terlebih lagi, produk dari industri yang sekarang pun sudah berdiferensiasi tinggi seperti otomotif dan elektronik.
Seorang panelis mengingatkan, Indonesia juga tidak dapat sekadar menjadi pemakai produk teknologi, melainkan juga harus menjadi pencipta teknologi dan pembuat barang berteknologi tinggi yang kita butuhkan secara ekonomis.
Di sisi lain, produk kerajinan tetap berprospek menarik di masa depan karena dapat memanfaatkan bahan baku apa saja, juga dapat dikerjakan oleh siapa saja asalkan berketerampilan. Walaupun bukan produk massal, pasar industri kerajinan tak terbatas di dalam maupun luar negeri. Seorang pengusaha kerajinan di Jakarta Barat, misalnya, rutin mengekspor mangkuk salad kayu ke Afrika dengan harga 120 dollar AS per buah sejak 1991.
Satu hal yang pasti, peluang tidak datang tanpa dicari. Potensi juga tidak berarti apa-apa jika tidak didukung strategi dan implementasi konsisten.

Made By : The Little Sugar Entrepreneur
E-mail : thelittle.sugar@yahoo.co.id
thelittlesugar.team@gmail.com
Personal Blogs: http://thelittlesugarentrepreneur.blogspot.com